Berbagi kisah dan rasa

Premium Blogger Themes - Starting From $10
#Post Title #Post Title #Post Title

Keseruan yang nggak akan pernah berakhir dari Rama 45

Delapan tahun yang lalu ketika bergabung menjadi salah satu pegawai di tempat ini, aku sungguh tak merasa nyaman. Tempat ini bukanlah tempat impianku bekerja. Jauh dari cita-citaku. Tempat ini adalah sebuah industri yang amat asing. Belum pernah sekalipun aku tahu seluk beluknya.
Namun, kondisi yang mengharuskan aku menerima dan menjalaninya...

Beberapa bulan pertama bekerja, aku masih amat muda. Sebuah usia dimana seharusnya aku masih berjibaku dengan diktat kuliah. Tapi masa-masa itu harus  dilewati dengan bekerja. Ada sebuah pemberontakan dalam diri, terus bertanya 'mengapa harus seperti ini dan itu?!'
Sebuah masa dimana aku banyak menuntut, menggugat dan meragukan.

Saat yang menurutku amat labil. Menjalani sesuatu tanpa rasa ikhlas. Ketidakikhlasanku karena tidak bisa meneruskan sekolah ke perguruan tinggi, membuatku selalu merasa marah. Teriakanku terkecat mengenai ketidaksukaan pada tempatku bekerja. Dan sudah aku putuskan aku tak mau berlama-lama berada di tempat itu.

Rama 45...
Awalnya aku begitu membencinya. Sebuah tempat dengan mayoritas pegawai laki-laki. Karyawan perempuan bisa dihitung jari. Sebuah tempat dimana aku, sebagai seorang perempuan harus mandiri dan tak ada perlakuan istimewa. Tak ada sisi feminim dari tempat ini. Semuanya berbau 'laki-laki'.
Sebuah tempat yang  tak pernah aku sukai hingga bertahun lamanya.
Hampir empat tahun lamanya, aku masih belum bisa menerima. Melangkahkan kaki setiap hari datang bekerja hanya 'sekedar menjalankan kewajban'. Tanpa adanya sebuah kenyamanan dan sikap nrimo.

                                  
[ Read More ]