Berbagi kisah dan rasa

Premium Blogger Themes - Starting From $10
#Post Title #Post Title #Post Title

Antologi sahabat musafir pena# Dalam jejak cerita # misteri

Flasfiction ini saya tulis untuk lomba yang diadakan oleh salah satu grup kepenulisan "Sahabat musafir pena" dan dimasukan dalam kategori cerita misteri. Tergabung bersama  beberapa flashfiction lainya dari enam kategori yang berbeda. Disimak yuks. Happy reading :) masih tahap belajar. Namun saya teteap semangat :D



Judul : Dalam Jejak Cerita
Penerbit : Goresan Pena Publishing
Jumlah Halaman : x + 103 hlm.
Ukuran ; 13 x 19 cm
Harga : Rp. 32.000

Copyright © 2013 by Langga Gustanto dan Sahabat Musafir Pena


          Pagi yang basah. Hidungku  mengendus bau tanah yang baru saja tersapu air hujan. Baunya khas dan aku selalu suka. Jikalau hendak menuruti keinginan mata untuk masih tetap terlelap, pastilah aku masih betah bergelung selimut. Tapi kewajibanku yang menggerakan hati ini untuk berkata ‘bangun!!'
Aku melirik jam tangan di pergelangan tangan kiri. Sudah hampir terlambat! Tergopoh-gopoh, aku menyetop bus yang saat itu hendak berangkat. Terlambat sedikit saja, habislah riwayatku. Harus menunggu bus berikutnya setengah jam lagi? Aku tak mau mengambil resiko.
Kurapatkan rasnsel dan mulai duduk menikmati perjalanan. Rupanya suasana pagi ini yang basah, membuat kantuk kembali menyerang. Dan dalam sekejap aku pun sudah memasuki gerbang mimpi.
[ Read More ]

Story Cake from IIDN (Ibu-ibu doyan nulis)

Sedikit cerita, tulisan saya di bawah ini tergabung dalam sebuah storycake yang diselenggarakan oleh komunitas IIDN (Ibu-ibu doyan nulis) dengan penyelenggara lomba oleh Mbakyu Candra Nila Murti Dewojati dan di terbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Buku ini bercerita tentang perjalanan seseorang dalam menemukan cahaya menuju sebuah kehidupan yang lebih baik setelah melalui peristiwa istimewa. Ada berbagai kisah dalam buku ini yang akan membuat kita menyadari bahwa pintu taubat selalu terbuka bagi siapa saja yang mencari dan dikehendaki. Semoga bermanfaat untuk orang banyak :)

Antologi saya yang ke-11.

Happy reading :D


Aku dengan  seksama mendengarkan setiap jengkal ceritanya. Berkali-kali kami mengucap tasbih, memuji kebesaran-Nya. Matanya menerawang dan perlahan mulai berair. Lirih dia berkata, “ Aku bertaubat ya Allah..” Matanya menerawang. Sebut saja Tody, pemuda berusia dua puluh enam tahun yang masih terhitung kerabat Ayahku itu sedang mengingat peristiwa yang akan selalu berada dalam  ingatannya. Sebuah titik balik dalam hidupnya. Sebuah perjalanan yang bisa dikatakan sebagai sebuah perjalanan spiritual yang tak semua orang bisa mengalaminya.

***
Pukul tiga dini hari, tepatnya ahad. Seperti kebiasaannya di akhir pekan, dia akan berkumpul bersama kawan-kawannya. Menghabiskan malam dengan hal-hal yang mereka anggap lumrah. Mengelus punggung botol dan meraciknya dengan campuran benda-benda yang menurutku tak masuk akal. Menikmati sesuatu yang selalu mereka sebut sebagai kegemaran. Dan ketika mereka sudah sampai di puncak kesenangan semu, gerung kendaraan akan mulai terdengar bersahutan dan menyalak garang. Memacu adrenalin dan membuktikan diri sebagai seorang yang jantan. Jalanan sepi tanpa penerangan memadai menjadi arena pacu nyali yang sempurna. Balapan liar.
Tody ambil bagian. Entah sejak kapan dia mulai menggemari aktifitas ini. Mungkin sejak tiga tahun lalu, saat dia kehilangan Ayahnya. Tody bersama dua orang temannya memacu kendaraan mereka dengan kecepatan tinggi. Dan ketika tiba di sebuah tikungan tanpa penerangan, mereka terlempar. Berhamburan ke badan jalan. Rupanya mereka bertabrakan dengan sebuah sepeda motor  yang juga dalam kecepatan tinggi.
[ Read More ]

Antologi lagi :D

Antologi ini saya dapatkan dari lomba menulis yang diselenggarakan oleh salah satu penulis, yaitu Uda Agus. Berisi kumpulan cerpen dari beberapa penulis.

Meskipun  masih tergabung dalam sebuah antologi dan belum punya karya solo, tapi tetap semangat :D
Semoga jadi pelecut semangatku untuk tetap terus belajar menulis..menulis..dan menulis
it's my world and i love writing :D

Selamat membaca. JIka masih banyak kekurangan, harap dimaklumi ya. Hehe








            Ia tak tahu harus berbuat apa. Ia ingin menangis tapi tak bisa. Ia ingin berteriak dan meraung tapi tak bisa juga. Yang bisa ia lakukan hanyalah memandang jasadnya sendiri. Penuh lebam. Ia masih setengah hidup. Tak ada yang menungguinya dan melantunkan doa untuknya. Berada dalam jalur tarik menarik antara hidup dan mati.
            Ia memandang kosong. Menggigil ! penuh rasa takut. Ia menutup kedua telinganya, melindungi wajahnya dengan menutupkan telapak tangannya. Ia dipaksa kembali ke peristiwa beberapa waktu yang lalu. Isi kepalanya memuntahkan semua hal yang diingatnya.
            Sebut saja ia Sarman. Usianya belum genap tujuh belas tahun. Pribadinya sederhana dan Ia suka tersenyum meskipun seringkali orang mengerenyitkan dahi ketika kali pertama melihat parasnya. Sarman memiliki tanda lahir berupa bintik-bintik merah kehitaman yang memenuhi pipi sebelah kirinya. Mata sebelah kirinya  pun tumbuh tak sempurna. Tapi lihatlah dibalik parasnya yang sedikit menyeramkan, Sarman adalah seorang yang berotak cerdas. Lebih tepatnya, dia manusia yang selalu haus ilmu.
            Sarman tak tahu Ayah dan Ibunya karena memang Ia tak pernah mengenalnya. Ia hidup dan dibesarkan seorang nenek yang kini mulai renta. Nenek siapa, Sarman pun tak tahu. Ia tak ada hubungan darah dengannya. Tapi sungguhlah Ia merasa begitu sayang pada si Nenek. Nenek adalah penyambung hidupnya. Pusat semangat hidup Sarman.
[ Read More ]

Home sweet home- Rumahku surgaku

Istilah yang amat familiar. Rumah yang bagaikan surga. Tentulah jika kita mendengar kata surga, pikiran kita terbayang sebuah tempat indah. Mungkin menjadi tempat terindah yang pernah ada dengan segala hal didalamnya yang membuat kita nyaman. Surga identik dengan kemewahan dan kesenangan. Tak diragukan lagi, meskipun kita tidak mengetahui bagaimana surga yang sebenarnya, tapi kita bisa tahu dari gambaran yang sering kita baca dan dengar. Salah satu contoh, surganya Allah Ta’ala. Digambarkan dengan penuh keindahan dan keistimewaan.

Istilah surga sekarang ini tidak hanya ditujukan untuk sebuah tempat saja. Tapi juga untuk banyak hal yang mendatangkan kesenangan pun orang katakan sebagai surga. Meskipun surganya orang kebanyakan di masa ini adalah hal yang semu dan mendatangkan musibah.

Saat kita menonton tayangan televisi dimana diperlihatkan bagaimana mewahnya sebuah rumah dengan segala fasilitasnya, terkadang membuat kita mengira bahwa hunian tersebut adalah sebuah surga nyata di dunia. Adalah kita sebagai manusia hanya melihat artian surga hanya dari tampilan semata. Setidaknya dulu, saya pun pernah berpikir seperti itu. Saat remaja, saat saya berkunjung ke rumah teman yang memiliki rumah indah, saya pun sempat berpikir bahwa teman saya itu sudah memiliki surga. Atau setidaknya tinggal di sebuah surga.
[ Read More ]