Meskipun perayaan hari ibu sudah lewat cukup lama, tapi rasanya tidak ada
kata terlambat untuk membahas tentang ibu. Bagi saya hari ibu tidaklah cukup
hanya diperingati hanya dalam satu hari, karena setiap harinya adalah hari ibu.
Meilhat perjuangan ibu-ibu kita dalam membesarkan anak-anaknya tentulah membuat
kita sadar bahwa ibu adalah sosok yang istimewa.
Jika harus diungkapkan melalui kata, tentunya saya rasa tak akan pernah
ada cukup kata untuk menuliskan betapa banyak rasa terimakasih kami untuk ibu.
Kami sadar bahwa engkau memiliki hati seluas samudera. Sebuah tempat dimana
kami bisa berteduh dan merasa damai. Di moment hari ibu, Pak De Guslix Galaxy, pendiri
grup nulis buku bareng Pak Dek yang juga seorang purnawirawan jenderal bintang
satu mengadakan kontes unggulan untuk menulis tentang ibu. Dan alhamdulillah,
kini telah terbit dalam sebuah buku. Diterbutkan oleh penerbit Sixmidad, Bogor.
125 blogger berkumpul, menulis tentang ibu-ibu mereka. Sebuah persembahan yang
akan menjadi kado istimewa untuk ibu.
Membaca lembar demi lembar cerita yang tertuang membuat saya tersenyum
sekaligus haru. Semua ibu di penjuru bumi ini memang sosok yang istimewa.
Meskipun setiap ibu memiliki caranya sendiri dalam mendidik dan membesarkan
anak-anaknya, tetapi intinya ibu selalu menginginkan yang terbaik untuk
kehidupan anaknya. Kasih ibu tidak akan pernah putus dan terbatas. Di buku ini,
kami tuangkan rasa cinta kami padamu, Bu. Meskipun kami tahu tak akan pernah
ada cukup lembaran kalimat untuk bercerita tentangmu, Ibu.
Ibu, mama, umi, emak. Apapun sebutanmu, bagi kami engkau adalah pelita
yang akan setia membimbing kami dalam menjalani hidup. Sekalipun rambut engkau
telah memutih dan kamipun bertambah tua, bagi engkau kami tetaplah putra putri mungilmu. Kalimat bijakmu, Bu selalu menjadi obat mujarab bagi hati kami yang
sedang dilanda gundah. Pun senyumanmu selalu menjadi suntikan semangat untuk
kami berjuang lebih baik lagi. Hanya untukmu, Bu... Proudly present, sebuah buku. "Hati ibu seluas samudra" Judul yang apik. Sama seperti dalam kehidupan nyata, hatimu memang seluas samudra. Bahkan lebih luas dari apa yang kita bayangkan.
“Ibuku bukanlah seorang perempuan lulusan universitas dengan banyak
gelar. Pun bukan seorang perempuan yang memiliki karier cemerlang di kantor.
Ibuku juga bukan sesorang yang memiliki berlian sebagai pelengkap
penampilannya. Namun bagi kami, Ibu adalah ratu di rumah teduh kami, gelar yang
kami sematkan untuknya. Ibu adalah seorang perempuan yang berilmu luas dalam
mendidik kami, dan Ibu adalah seorang perempuan sederhana dengan kekayaan hati
yang tak terbatas. Seorang sahabat, perempuan yang melahirkan kami dan panutan
kami dalam menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan ikhlas. I love u mom more than everything... (hal
85, Perempuan dengan senyum lembut itu, Ibuku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Salam, Lisna ^^