Berbagi kisah dan rasa

Premium Blogger Themes - Starting From $10
#Post Title #Post Title #Post Title

Gara-gara Jo in-Sung


Ada yang kenal dengan Jo in-Sung? Atau Lee min-Ho? Bagi para penonton drama korea pasti sudah tidak asing lagi, termasuk saya. Hehe

                                

Dibandingkan sinetron dalam negeri, saya lebih suka menonton drama dari negeri ginseng ini. Entahlah, menurut saya drama korea tidak selebay dan sedramatis sinetron kita. Tapi ya, kembali lagi ke pribadi masing-masing  lebih suka menonton yang mana.

Saya ingat, drama korea yang pertama kali saya tonton berjudul Full house yang dibintangi oleh Rain dan Song Hye-kyo. Saat itu saya masih sekolah di SMK. Sejak saat itu, drama korea menjadi semacam tontonan favorit saya. Hingga kini aktifitas saya menjadi ibu rumah tangga, saya masih suka menonton. Jam-jam siang di chanel LBS TV-K drama menjadi favorit saya. Sebatas hiburan saja sebenarnya. Karena saya tidak sehisteris para ABG yang mengidolakan artis korea.

Banyak sinema korea yang memiliki cerita yang menarik. Diluar kebiasaan para artis korea yang suka melakukan operasi plastik, bagi saya drama korea tetap menjadi tontonan yang cukup menghibur. Habisnya, serem kalau lihat sinetron dalam negeri sekarang. Selain judulnya yang aneh, ceritanya pun bagi saya terlalu berlebihan. Memberi efek jangka panjang yang tidak begitu baik untuk para remaja bahkan anak-anak yang menonton. Yang tadinya dimaksudkan untuk menghibur, malah memberi pengaruh buruk. Memang tidak semua tontonan dalam negeri itu buruk, khususnya drama. Karena saya pernah juga menonton beberapa FTV  dan film yang memiliki cerita yang bagus dan tidak terlalu aneh. Itu tandanya, masih ada harapan untuk kita memiliki tayangan hiburan yang bagus sekaligus mendidik. Hanya saja kita sebagai penonton harus cerdas untuk memilih tayangan mana yang sekiranya memberi dampak yang baik.

Bicara drama korea pun sebetulnya ada kelebihan dan kekurangannya. Saya pun tidak mengatakan bahwa semua drama korea itu bagus dan mendidik. Mungkin bagi sebagian penonton remaja, jika tanpa filter, bisa membuat mereka menggemari berlebihan. Seperti mengidolakan para artis korea secara histeris atau mengikuti gaya berpakaian mereka yang tidak sesuai kultur budaya kita.

Tapi sejauh saya suka menonton drama tersebut, ada hal lain yang kemudian membuat saya tertarik. Seringnya mendengar percakapan para pemain drama dalam bahasanya, membuat saya berpikir untuk mencoba belajar bahasa korea. Ketertarikan saya muncul karena seringnya menonton drama tersebut. Lantas apa yang saya lakukan untuk mulai belajar? Saya mencoba memanfaatkan hp android yang saya pakai. Di google play store, saya mencari aplikasi belajar bahasa Korea. Dan taraaa....saya menemukan satu aplikasi yang cukup bagus. Learn korean, learning aplication. Sebuah aplikasi yang berisi lebih dari 800 frasa dan kosakata bahasa Korea. Cukuplah untuk seorang pemula yang ingin belajar secara otodidak. Serunya lagi, aplikasi ini memiliki animasi burung beo yang bisa membantu kita belajar bicara dalam bahasa korea. Jadi kita bisa tahu ejaan dan pengucapan bahasa korea yang benar.
Fiturnya terdiri dari:
-               Frasa dan kosakata yang umum di ucapkan
-               Pengucapan penutur asli
-               Merekam dan membandingkan pengucapan kita
-               Menyimpan dan mengelola frasa favorit kita
-               Mencari frasa dan kosakata yang menggunakan kunci
-               Tidak di perlukan koneksi internet


Jika kita mau mengambil manfaat dari sebuah hal, pasti akan ada hal baru yang bisa kita pelajari. Tidak tertutup kemungkinan, saya pun akan belajar bahasa lainnya. Memang bukan belajar intensif seperti kita mengikuti kursus. Tapi cukup untuk kita memiliki kepuasan tersendiri jika nanti menonton sebuah tayangan dalam bahasa yang berbeda, ada kosakata yang bisa kita pahami. Saya selalu senang belajar bahasa asing. Meskipun kemampuan saya masih bisa dikatakan nol, saya selalu tertarik untuk tahu lebih banyak. Mungkin selain memanfaatkan fitur handphone, untuk selanjutnya saya akan mulai mencari tambahan referensi dari buku atau media lainnya. So, let’s learning by doing :D menyenangkan loh. Biarpun jadi ibu rumah tangga dengan setumpuk pekerjaan rumah, tapi tetap harus berwawasan kan? Jadi emak-emak gaul kan nggak apa-apa toh? Gaulnya kan ikutan up to date belajar bahasa asing :D hihi. Biar ngga kalah sama ABG :D So, ayo semangat belajar :D 

Leave a Reply

Terimakasih sudah berkunjung. Salam, Lisna ^^