Berbagi kisah dan rasa

Premium Blogger Themes - Starting From $10
#Post Title #Post Title #Post Title

Biru



Seorang teman meminta saya untuk menulis sebuah cerita singkat. Ia mengatakan bahwa ia menginginkan kisah tentang "Biru"
Di sebuah sudut perpustakaan, saya mulai menulis. Saat mendengar kata biru, pertama kali yang saya ingat adalah warna sayap kupu-kupu Blue Morpho yang hidup di hutan amazon :) Tapi sih apa yang saya tulis nggak ada hubungannya sama kupu-kupu :D hihi.. Yowislah, disimak yuks...

Semoga bisa menjadi sebuah suguhan menarik bagi para pembaca :) 

 
Kau bertanya padaku tentang sebuah kilau, sebuah siluet dengan warna yang menurutmu amat cantik. Sebuah warna favoritmu, biru. Kala itu kau tersenyum dengan ditemani semilir harap. Bertanya tentang risau dan asa. Bagiku pertanyaanmu sungguhlah unik. Mungkin belum pernah ada yang bisa melontarkan kalimat secerdas pemikiranmu.

Kali pertama kau merona. Diterpa sebuah tiupan halus sarat makna. Saat itu kau masih belia. Tak ada ocehan cerewetmu dan gertakan galakmu. Seketika, kau bertukar tempat dengan seseorang yang bukan dirimu. Aku hampir tak mengenalimu. Kau mengganti rupamu menjadi seorang gadis anggun.


Kau mengatakan padaku tentang sebab akibat. Mendengar tuturmu, aku tersenyum geli. Rupanya adikku ini tumbuh besar tanpa aku sadari. Dia sudah mulai menyentuh sesuatu yang mengancam pikiran dan hati. Aha, jatuh cinta mungkin?

Aku meluangkan waktu untuk mendengarmu bicara, Dik. Kau bertanya padaku “Mengapa  kebanyakan orang memberi simbol warna cinta itu merah jambu? aku tak suka warna itu” Katamu.
Dan aku tahu apa yang akan kau bicarakan selanjutnya. Kau berkata, “Aku lebih suka warna biru” Merah jambu terlalu cengeng untukmu. Dan kau memberikan aku sebuah uraian tentang betapa lebih pantasnya biru menjadi simbol cinta.

“Biru itu lebih mengekspresikan sebuah kedamaian. Layaknya laut yang berwarna biru. Meskipun bergelombang, ia mampu memberikan satu kelembutan. Anggun.” begitu katamu waktu itu.
Sebuah warna hanya simbol, Dik. Jika kau mencintai warna biru, ambillah filosofi baik warna kesukaanmu itu. Tapi jika kau bicara soal sesuatu yang selalu kau diskusikan denganku, cobalah dengarkan ocehan kecilku ini.

Sebuah rasa yang membuatmu banyak berubah itu sebenarnya tak pernah mengenal satu warna secara harfiah. 

Ia memiliki banyak warna. Lebih dari sekedar merah jambu, hijau, abu-abu atau pun biru. Kau menyebut cinta itu biru. Dik, cinta seperti apa yang kau dapat kini? Sebuah cinta warna biru yang mendatangkan kedamaian hatikah? Ataukah justru sesuatu yang membuatmu gundah dan gelisah dalam waktu yang bersamaan?

Cinta itu luas makna dan pengertian. Tak hanya soal mencinta pada apa yang kita suka dan mendatangkan kesenangan. Cinta itu indah, Dik. Jika kau mau menelaah dengan bijak makna dan perjalanan cinta warna birumu, kau akan menemukan sesuatu yang akan membuatmu lebih asing dari sekarang. Menemukan sebuah kesadaran tentang arti dari mencinta dan alasan mencinta.

Aku akan berdoa agar kau bisa menemukan cinta yang kau cari. Sesuatu yang berasal dari-Nya dan atas ridho-Nya. Sesuatu yang lebih indah dari cinta warna Birumu...

Leave a Reply

Terimakasih sudah berkunjung. Salam, Lisna ^^