Alunan dan hentakan denyutmu yang tanpa ritme
Terlihat mati merindu ditikam kelam
Panas memerah
menyala kalap
Melempar sauh jauh di seberang sana
Serumpun mawar dalam rimbunnya ilalang
Harumnya tajam mengikatjiwa
Aku menjelma dalam sebuah nyata
Menjadi semi untuk sang kemarau
Kulihat samarnya senyum tipismu
Tertunduk tanpa kata
Damai bak semburat jingga
di ufuk barat
Aku dan tawa kecilku
Ceritanya sih ini lagi melow campur sumringah terus iseng nulis puisi :D hihi
Entahlah, yang penting judulnya nulis. Karena bagiku, menulis bisa menjadi semacam obat hati sekaligus tempat meluapkan banyak perasaan :)
Ceritanya sih ini lagi melow campur sumringah terus iseng nulis puisi :D hihi
Entahlah, yang penting judulnya nulis. Karena bagiku, menulis bisa menjadi semacam obat hati sekaligus tempat meluapkan banyak perasaan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Salam, Lisna ^^